Ban merupakan satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, sehingga keberadaanya sangatlah penting. Namun, masih banyak yang meremehkan fungsi dari ban pada mobil. Seringkali tekanan angin ban tidak diperhatikan, apalagi kondisi secara fisik. Padahal dampaknya sangatlah fatal.
Kecelakaan yang sering terjadi diakibatkan pecah ban atau kondisi ban yang sudah aus. Terlepas banyak faktor yang membuat ban jadi salah satu penyebab kecelakaan, intinya harus rutin diganti apabila kondisi nya sudah tidak memungkinkan untuk dibawa berkendara. Bila menemukan 5 hal ini, sebaiknya ganti ban baru terlebih dahulu.
- Kembang Ban Menipis
Ban yang sudah botak atau aus sangat mempengaruhi pengendalian dan pengereman. Sangat berbahaya apabila dipacu kencang dan menemui jalanan licin ketika hujan. Grip ban sudah pasti jauh berkurang dan mobil mudah kehilangan kendali.
Perhatikan kembang ban, bila terlihat tebal dan utuh, masih terbilang aman. Jika terlihat pudar atau botak, sudah semestinya diganti demi keselamatan sepanjang perjalanan. Ada alat khusus untuk mengukur ketebalan sebuah ban. Bila tidak punya, sambangi saja bengkel khusus ban terdekat.
- Perhatikan Tanda TWI Ban
TWI adalah singkatan dari Tread Wear Indicator. Bentuknya berupa simbol segitiga yang terletak di batas terbawah kembang ban dan tonjolan karet disela kembangan ban.
Jika bagian itu sudah menyentuh aspal dan mulai terkikis, berarti ban semakin menipis dan sudah waktunya untuk dipensiunkan. Kondisi seperti ini tidak dapat ditawar lagi demi keselamatan dan keamanan saat di jalan.
- Retakan di Kembangan atau Dinding Ban
Retakan di kembangan dan dinding ban, tidak hanya terjadi di ban yang sudah botak saja. Bisa jadi kualitas ban jelek atau pengaruh cuaca. Jangan dibiarkan, karena mungkin saja menyebabkan kebocoran dan bisa meletus sewaktu-waktu. Untuk mencegah kejadian tak diinginkan, lebih baik segera mengganti ban baru.
- Perhatikan Usia Ban
Ban mempunyai usia pakai. Tidak serta merta mobil yang jarang jalan selama bertahun-tahun, tak perlu mengganti ban karena masih tebal.
Kondisi karet tentunya akan mengalami penurunan kualitas. Umumnya, pihak produsen merekomendasikan pemakaian ban selama 6 sampai 10 tahun. Jika mobil rutin digunakan dalam pemakaian normal, jarak tempuh maksimal biasanya mencapai 40 ribu kilometer.
- Benjolan di Ban
Seiring pemaikaian, bagian luar dan dalam ban semakin lemah. Meski tidak pasti terjadi, ban bisa timbul benjolan di area kembangan atau dinding. Ibarat pembuluh darah manusia pecah, hal serupa juga terjadi di ban.
Penyebab ban benjol bisa dari pengisian angin yang terlalu berlebihan dan sering menghajar lubang. Ban yang sudah tua juga bisa mengalami perubahan bentuk. Jika terus dibiarkan, benjol bisa terjadi di tapak dan dinding. Ban yang benjol dapat dirasakan dari getaran atau terasa goyang saat mobil berjalan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih telah membaca artikel dari kami, semoga apa yang kami share dapat bermanfaat bagian kalian semua. Tunggu postingan artikel lainnya di website mobilku.
Leave A Comment