Presiden Bpk. Joko Widodo atau biasa kita kenal dengan Bpk. Jokowi menyatakan dirinya telah menandatangani Perpres (Peraturan Presiden) tentang mobil listrik. “Sudah-sudah. Sudah saya tanda tangani” kata Presiden usai acara peresmian gedung baru ASEAN di Jakarta.

Menurut Bpk. Jokowi, regulasi tersebut ditujukan untuk mendorong perusahaan-perusahaan otomotif mempersiapkan industri mobil listrik di Tanah Air. Presiden Menjelaskan, sebesar 60% pengoperasian mobil listrik tergantung pada bagian baterai.

“Bahan untuk buat baterai dan lain-lain negara kita. Sehingga strategi bisnis negara ini bisa kita rancang agak kita bisa mendahului membangun mobil listrik yang murah, kompetitif karena bahan-bahan ada di sini,” ujar Bpk. Jokowi

Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan dalam Perpres Mobil Listrik juga diatur mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik yakni sebesar 35%. Dia mengatakan hal itu dapat mendorong ekspor di Indonesia.

Perpres Mobil Listrik ini mengalami tarik ulur yang cukup panjang. Setelah lama digodog di Kementrian Perindustrian, Perpres juga sempat tertahan di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Perpres ini diharapkan menjadi pintu awal masuknya era mobil listrik di tanah air.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani sebelumnya mengatakan penerbitan Peraturan Presiden atau Perpres mobil listrik saja belum cukup untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Karena itu, pemerintah perlu menggunakan strategi lain untuk lebih mempromosikan mobil listrik.

Salah satunya, pemerintah harus terlibat dalam aksi nyata dalam mengedukasi penggunaan mobil listrik. “Jadi bukan hanya insentif fiskal, kalau perlu mobil menteri juga diganti harus pakai mobil listrik,” kata Rosan.

Selain itu, kata Rosan, pemerintah juga perlu memberikan fasilitas lain di luar perpajakan kepada pengguna mobil listrik. Misalnya, pemerintah pusat bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memberikan kebijakan pemberian prioritas parkir.

Sejarah Mobil Listrik

  1. Sejarah

Mobil listrik pertama kali diproduksi oleh Flocken Elektrowagen pada tahun 1888, sehingga sudah 125 tahun lebih, yang kemudian mulai dipopulerkan lagi pada abad ke 20, namun tidak berkembang karena kurang diminati oleh pasar.

Kemudian abad ke 21 sejak tahun 2008 yang dilatar belakangi oleh krisis minyak dan gas banyak perusahaan mulai mengembangkan lagi mobil elektrik dengan varian dan model yang semakin banyak.

  1. Teknologi Mobil Listrik

Tujuan penting untuk kendaraan listrik adalah mengatasi perbedaan antara biaya pengembangan, biaya produksi, dan biaya operasional. Sehubungan dengan pemutakhiran teknologi keseimbangan pembakaran dalam mesin.

Mobil listrik dibuat dengan mengkonversi mobil bertenaga bensin yang berarti bensin digantikan dengan baterai, mesin mobil bensin digantikan dengan motor listrik.

Gambaran sederhananya adalah Kamu bisa lihat mobil remote control, hanya saja untuk sebuah mobil listrik dengan daya beban 1000 kali lipat membutuhkan kapasitas energi listrik yang cukup besar.

Untuk mobil super cepat (160km/jam) dibutuhkan daya listrik 220 kW, dan memiliki transmisi 2 level kecepatan untuk memaksimalkan top speed sehingga untuk mencapai kecepatan 100 km/jam memerlukan waktu sekitar 3,7 detik.

Saat ini pabrikan asal Swedia yaitu Volvo juga sedang mengembangkan mobil listrik dengan bodi mobil yang dapat menyimpan energi listrik. Dalam hal lainnya, Volvo juga bisa memodifikasi atap mobil dan kap mobil menggunakan semacam panel surya untuk mengisi listrik sembari jalan atau berada di parkiran. Cocok untuk jenis kendaraan seperti bus umum.

Kebanyakan mobil listrik telah menggunakan kopling konduktif untuk memasok pengisian listrik. Disamping itu, keamanan untuk korsleting listrik dan kebakaran juga sangat diperlukan terutama korsleting akibat salah fungsi internal.

Misal menggunakan baterai Lithium Ion (Li-On) yang jika lama kelamaan menimbulkan panas tentu dalam hal ekstrim dapat menimbulkan kebakaran pada mobil listrik. Oleh karena itu, beberapa teknologi baterai untuk mobil listrik tetap terus dikembangkan, antara lain menggunakan material batu alami “kynite” yang dapat menahan panas ekstrim.

Baterai yang banyak digunakan pada mobil listrik adalah jenis Lead Acid yang dapat bertahan 3 sampai 4 tahun, namun tetap yang terbaik untuk performa mobil elektrik adalah menggunakan Lithium Ion hanya saja harganya jauh lebih mahal.

Sistem rem pada mobil listrik memanfaatkan momentum motor penggerak yang juga berguna untuk mengisi ulang baterai, teknik ini disebut juga “regenerasi sistem rem” yang dapat menambah jarak tempuh sebesar 15%.

Biaya menggunakan mobil listrik jauh lebih hemat ketimbang memakai bahan bakar minyak bensin. Jika menggunakan mobil bensin kita dapat mencapai Rp. 1000/km, dengan mobil listrik sekitar Rp. 500/km bahkan diprediksi di tahun 2020 biaya/km bisa hanya mencapai Rp. 250.

  1. Perkembangan Mobil Listrik

Mobil listrik tercepat saat ini dikembangkan oleh Tesla Motor melalui Tesla Tipe S yang dapat mencapai kecepatan 178 km/jam dalam waktu 12 detik saja. Pengembangan mobil listrik lebih banyak pada hal energi, baik itu dalam hal kapasitas penampungan baterai maupun sumber energi campuran seperti menggunakan tenaga surya.

Dalam hal perkembangan mobil listrik, saat ini mobil listrik di beberapa belahan dunia sudah dapat digunakan untuk di jalan tol. Di tahun 2013 ini di prediksi mobil listrik yang terjual sudah mencapai jutaan unit, dan di tahun 2013 ini di prediksi mobil listrik yang terjual sudah mencapai jutaan unit, dan di tahun 2020 di prediksi 90% mobil dijalanan adalah mobil elektrik.

Saat ini salah satu perusahaan di Indonesia yang bernama Nusantara Mobil sudah memulai penjualan ekspor untuk mobil listrik dengan harga kisaran rata-rata USD 10.000 (atau sekitar Rp. 120.000.000,- sebelum biaya kirim). Mobil ini diberi nama “Mini Coupe Smart Car”. Mungkin untuk yang tinggal di Jakarta pernah melihat mobil seperti ini di jalan tol yang sedang melakukan test-drive.

Perkembangan terakhir pada mobil listrik adalah pada hal super kapasitor dan teknologi penyimpangan flywheel yang menitik beratkan pada kapasitas penyimpanan, penggunaan voltase yang lebih rendah, dan kecepatan isi ulang baterai (charging).

  1. Suku Cadang Mobil Listrik

Mobil listrik memiliki baterai mahal yang harus diganti tetapi sebaliknya biaya pemeliharaan tergolong sangat rendah, terutama dalam hal desain berbasis baterai lithium saat ini.

Kebanyakan spare part mobil listrik selain dalam hal yang berkaitan dengan baterai penyimpanan listrik hampir sama dengan mobil lainnya, berikut beberapa suku cadang mobil listrik:

  • AC Motor
  • AC Controller
  • Baldor
  • DC Motor
  • AC dan DC Controller
  • Penyeimbang Voltase
  • Charger Baterai
  • Monitor Baterai
  • Konverter (AC-DC, DC-DC)
  • 12 Volt Radiator Kits
  • Dan berbagai Komponen Kabel (proyek mobil listrik hamper bisa dibilang proyek baterai dan kabel, disini terdapat peluang usaha untuk para pengusaha penyedia kabel)
  1. Stasiun Pengisian Mobil Listrik

Berdasarkan pengembangan dari perusahaan Tesla, untuk mengisi listrik ke baterai mobil mewah Tesla model S secara “full tank” dibutuhkan waktu 90 detik, ini lebih cepat 2x lipat ketimbang pengisian BBM. Stasiun pengisian mobil listrik dapat ditempatkan di parkiran pusat perbelanjaan, parkiran kantor, komplek perumahan dan di rest area jalan tol, karena tidak memerlukan perangkat yang besar seperti di pom bensin.

Selain hemat energi dan biaya, mobil listrik juga menguntungkan lingkungan sehingga untuk orang yang belum memiliki mobil juga tidak terkena imbas akibat kita bisa beli mobil. Disini sangat sesuai dengan asas “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Demikian lah hal tentang mobil listrik yang ada di Indonesia, sangat tepat kebijakan pemerintah untuk menghapus subsidi BBM terutama untuk kendaraan Roda 4 Pribadi di kota-kota besar yang mana hanya digunakan untuk bermacet-macet di jalan.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih telah membaca artikel dari mobilku, semoga apa yang mobilku share dapat bermanfaat bagian kalian semua. Tunggu postingan artikel lainnya di mobilku.