Hal ini mungkin terlihat simpel dan mudah dipahami. Akan tetapi masih banyak orang yang gagal membedakan mana aset dan kewajiban. Mengenali dengan baik antara aset dengan kewajiban, dapat membantu Kamu membangun perencanaan keuangan pribadi yang baik dan produktif, Yuk kita simak!

Mengenali Aset

Robert Kiyosaki dalam bukunya Rich Dad, Poor Dad, memberikan sebuah pengertian yang sangat mudah dan mendasar mengenai aset. Aset adalah sesuatu yang dapat memberikan Kamu uang.

Jenis-jenis aset dapat dibagi menjadi :

  1. Aset Kas/Liquid

Contoh aset yang termasuk dalam kategori ini adalah uang kas, emas , dan investasi yang low risk lainnya yang dapat dicairkan dengan mudah. Aset sejenis ini biasanya sangat mudah untuk dicairkan dan dipakai sewaktu-waktu, tapi tidak memberikan hasil atau pendapatan yang besar. Contohnya tabungan di bank hanya memberikan bunga 2-4% per tahun.

  1. Aset Surat Berharga

Contoh dari aset jenis ini adalah saham, surat kepemilikan deposito, obligasi dan reksadana. Aset jenis ini dapat memberikan hasil yang cukup besar, tapi juga bisa memberikan kerugian yang massif jika nilai dari surat tersebut terdepresiasi.

Misalnya, saham BUMI sempat dihargai Rp. 7000/lembar, tapi penurunan kinerja perusahaan membuat nilai saham tersebut tidak menarik bagi para konsumen. Sekarang saham ini hanya dihargai Rp. 232 per lembar. Turun lebih dari 90%!

  1. Aset Properti

Rumah, ruko, apartemen, gudang, tanah, dll adalah contoh-contoh dari aset ini. Aset jenis ini biasanya dapat menghasilkan pendapatan pasif yang cukup stabil dalam bentuk sewa maupun kontrak.

Kekurangan dari jenis aset ini adalah butuhnya modal yang cukup besar untuk diperoleh, dan biasanya kurang liquid atau sulit dicairkan seketikan dibutuhkan.

  1. Aset Intelektual

Aset intelektual dapat berwujud hak cipta, paten, trademark, merek, lagu, dll. Aset ini biasanya adalah hak milik seseorang terhadap suatu karya musik, penelitian, seni, tulisan, dll.

Aset jenis ini tidak bisa diciptakan oleh sembarang orang, dan nilainya pun bergantung dari penilaian orang terhadapnya. Misalnya, lukisan pelukis terkenal Van Gogh tidak laku dijual semasa hidupnya, dan baru dihargai setelah dia meninggal.

Contoh terkenal lainnya adalah novel Harry Potter oleh J.K. Rowling yang menghasilkan miliyaran dollar dari kesuksesannya.

  1. Bisnis

Bisnis adalah suatu aset yang cukup berharga jika berhasil memberikan keuntungan bersih. Selain memberikan keuntungan berulang setiap bulannya, bisnis juga dapat dijual ke pihak lain untuk jumlah yang lebih besar.

Bisnis start-up adalah salah satu bisnis yang cukup populer untuk kaum Milenial. Beberapa start-up berhasil dijual dengan angka yang cukup fantastis! Contoh start-up KuDo berhasil diakuisisi oleh GRAB dengan niai $30 juta!

Mengenali Kewajiban atau Liabilities

Mengenali sebuah kewajiban atau liabilities sangatlah mudah. Kewajiban adalah semua benda atau hal yang menghabiskan uang Kamu!

Tidak semua kewajiban itu bersifat negatif, ada kewajiban-kewajiban yang memang harus dikeluarkan, contohnya membayar uang sekolah anak, membayar listrik dan air, dll. Malah ada kewajiban yang sifat nya positif. Contohnya beramal, zakat, qurban, dll yang pada dasarnya baik untuk Kamu.

Yang perlu dihindari adalah kewajiban-kewajiban yang didasari oleh hal-hal yang tidak perlu dan pemborosan. Misalnya : Hutang kartu kredit adalah kewajiban yang sangat buruk dan perlu dihindari. Hutang kartu kredit memiliki bunga cicilan lebih dari 30% per tahunnya. Artinya jika Kamu berhutang 10 juta, dalam setahun hutang Kamu naik menjadi 13 juta pertahunnya.

Contoh lainnya adalah membeli kendaraan mewah diluar kebutuhan Kamu. Kendaraan mewah yang hanya dibeli untuk pamer akan menguras dompet Kamu dengan cepat. Dimulai dari cicilan kredit mobil yang membelit leher Kamu.

Biaya pajak kendaraan mewah yang tinggi, reparasi, dan juga bahan bakar yang harus menggunakan Pertamax, asuransi, dll. Hal ini pada dasarnya tidak memberikan dampak yang positif pada hidupmu, tapi justru malah bisa membocorkan keuangan bulanan Kamu.

Hati-hati tertukar antara Aset dan Kewajiban!

Banyak orang mudah tertukar antara aset dan kewajiban. Banyak orang mengira dia memiliki sebuah aset yang produktif, padahal justri dia memiliki sebuah kewajiban yang malah membelit dirimu dan bisa merusak perencanaan keuangan Kamu. Kita bahas beberapa contohnya seperti:

  1. Rumah

Banyak orang mengira rumahnya adalah pasti sebuah aset. Masalahnya, rumah baru menjadi sebuah aset jika Kamu berhasil menyewakannya, atau menjualnya untuk mendapatkan sebuah keuntungan modal. Jika rumah Kamu tidak berencana untuk dijual, maka rumah itu merupakan sebuah kewajiban dengan segala cicilan ataupun perawatan yang harus dipenuhi setiap bulannya.

Menjual kembali sebuah rumah tempat tinggal juga belum tentu menguntungkan, karena pastinya Kamu tidak akan bisa membeli rumah yang setara (besar dan lokasinya) dengan harga yang lebih rendah atau sama.

Pesannya : Belilah rumah tempat tinggal sesuai dengan kebutuhan Kamu. Jangan merusak keuangan Kamu dengan mencicil rumah di atas kemampuan keuangan Kamu.

  1. Mobil

Seperti pembahasan di atas, kendaraan jika hanya di pakai untuk kebutuhan sendiri, adalah sebuah kewajiban. Kalau disewakan untuk taksi online barulah dia bisa diketagorikan sebagai aset.

Tapi bukan artinya Kamu tidak boleh memiliki sebuah kendaraan. Intinya, belilah kendaraan sesuai dengan kebutuhan Kamu. Jika masih bisa menggunakan umum atau motor, kenapa tidak? Uangnya bisa Kamu pakai terlebih dahulu untuk berinvestasi atau memperoleh aset-aset yang menghasilkan.

  1. Bisnis

Bisnis bisa menjadi pisau bermata dua. Bisnis yang merugikan bisa menjadi kewajiban yang sangat membelit kehidupanmu. Banyak orang-orang memiliki bisnis-bisnis yang terus-menerus merugi setiap tahunnya, akan tetapi tetap memaksa untuk mempertahankannya.

Intinya, beranilah untuk mengambil keputusan bahwa bisnis Kamu tidak menguntungkan dan menghentikannya. Hal ini bisa menjadi jalan untuk membuka bisnis lain yang lebih menguntungkan.

Kesimpulan

Para kaum Milenial, jangan tertukar antara aset dan kewajiban. Kumpulkanlah aset-aset berharga perlahan-lahan di masa muda sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang pasif di masa depan. Hindari kewajiban-kewajiban yang bersifat boros dan tidak penting! Cicilan-cicilan kecil yang banyak dapat merusak keuangan Kamu.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih telah membaca artikel dari kami, semoga apa yang kami share dapat bermanfaat bagian kalian semua. Tunggu postingan artikel lainnya di mobilku